Kewirausahaan pada dasarnya adalah kegiatan perubahan. Dan perubahan
dengan basis kewirausahaan berawal dari pandangan bahwa setiap masalah
adalah peluang.
Jadi kalau Anda suka dengan perubahan, cobalah melakukannya dengan
memecahkan masalah sampah di lokasi Anda tinggal. Semua masalah
perubahan ada di sana: Ya kebiasaan, masalah sosial, mindset,
resistensi warga, permainan oknum aparat pemda, keterlibatan agen-agen
perubahan, sampai pengorbanan, biaya dan kreativitas untuk menjadikannya peluang usaha.
Jadi ini bukan hanya masalah gubernur DKI yang lagi mumet mengatasi
banjir dan kemacetan lalu lintas di DKI. Ini masalah semua orang lain
dari Pelabuhan Malahayati di Banda Aceh,Sinabang di Pulau Siemeleu,
Danau Toba, Pantai Kuta, Banjarmasin, Danau Jikumerasa di Pulau Buru
sampai Manado dan Merauke. Semua kota, danau dan sungai-sungai itu telah
tercemar oleh sampah. Dan yang terbanyak adalah botol plastik AMDK dan sachet shampoo.
Bila dulu 80 persen sampah adalah organik, kini sebaliknya, 80 persen
sampah adalah plastik dan kemasan anorganik yang sulit diurai oleh
tanah. Padahal semua itu adalah biomas, bahan bakar yang bisa dipakai
buat menggerakkan PLTU, dan tungku-tungku api di berbagai pabrik yang
kalorinya hanya berbeda 10-20 persen dari batubara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar